Langsung ke konten utama

Kebersihan Hewan, Pentingkah?

Masih banyak pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh para pet lover pada saya.

Salah satunya pertanyaan adalah “Apakah hewan peliharaan bisa membawa penyakit?”


Jawabanya Bisa, saat ini ada yang namanya penyakit Zoonotik, artinya penyakit yang bisa menular dari manusia ke hewan, ataupun sebaliknya.


Bagamana cara mencegahnya? Dengan melaksanakan hal-hal yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu dengan memberikan obat cacing, vaksinasi, dan juga yang terpenting ialah menjaga KEBERSIHAN.



Kenapa Penting? Karena ada beberapa jenis penyakit yang ditularkan karena kondisi kebersihan hewan yang tidak baik.


Bagaimana cara menjaga kebersihan

1.         Hewan tidak dibiarkan membuang kotoran disembarang tempat. Sediakan pasir atau tempat khusus untuk membuang kotoran, dan tempat ini harus selalu rutin dibersihkan.


2.         Memandikan atau “Grooming” hewan secara rutin. Memandikan hewan sangat tergantung pada kondisi. Apakah hewan tersebut sakit atau tidak, apakah aktifitasnya lebih sering diluar rumah atau tidak. Hakikatnya hewan sebenarnya tidak perlu dimandikan, tetapi karena hewan berinteraksi manusia maka kebersihan hewan tersebut harus terus dijaga.


3.         Kandang, alas tidur atau tempat-tempat yang suka ditempati oleh hewan kesayangan harus rutin dibersihkan atau dicuci.


4.         Usahakan hewan bermain dilingkungan yang terbatas. Jangan biarkan hewan berinteraksi dengan hewan lain yang kita tidak tau kondisi kesehatannya, karena tentu berisiko membawa penyakit.


Perlu di ingat bahwa selain menjaga kebersihan hewan, para pet lover juga wajib menjaga kebersihan diri sendiri. Setiap sudah bermain atau berinteraksi dengan hewan peliharaan maka sebaiknya mencuci tangan dan membersihkan diri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mendeteksi Bahaya Tersembunyi: Salmonella spp. pada Telur dan Daging Ayam Lintas Pulau

Salmonelosis merupakan salah satu penyakit zoonotik berbasis makanan ( food-borne disease ) yang paling penting di seluruh dunia. Agen penyebab utamanya, Salmonella spp. , dapat menginfeksi manusia melalui konsumsi produk hewan yang terkontaminasi, terutama telur dan daging ayam. Produk unggas ini dikenal sebagai reservoir utama Salmonella spp. , sehingga menjadi titik kritis dalam upaya pengendalian dan pencegahan penyakit. Penularan Salmonella spp. terjadi sepanjang rantai makanan, mulai dari proses produksi di peternakan, penanganan pasca panen, hingga distribusi, termasuk saat produk dilalulintaskan antar pulau. Ketidakhigienisan selama proses ini meningkatkan risiko kontaminasi, memperbesar peluang penularan kepada konsumen. Dalam sebuah penelitian, dilakukan deteksi Salmonella spp. pada telur ayam konsumsi yang berasal dari empat pengirim berbeda antar pulau. Sebanyak 270 sampel diambil menggunakan metode acak berlapis dan diperiksa dengan metode konvensional. Has...

Japanese Encephalitis di Indonesia

Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian Timur seperti Jepang, Korea, Siberia, China, Taiwan, Thailand, laos, Kamboja, Vietnam. Philipina, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Banglades, India, Srilangka, dan Nepal. Di Indonesia, kasus JE pertama kali dilaporkan pada tahun 1960 ( Erlanger 2010) . Kasus JE banyak di laporkan di daerah Bali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu et al. 2009 menyebutkan bahwa identifikasi kasus encephalitis dirumah sakit di Bali antara tahun 2001-2004 menemukan 163 kasus encephalitis dan 94 diantranya secara serologis mengarah pada kasus JE. Selain itu , kasus JE pada manusia juga dilaporkan di beberapa daerah yaitu di Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggra Tim...

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...