Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Mengukur Suhu Tubuh Kucing dan Anjing: Mana Metode yang Paling Tepat?

Suhu tubuh adalah salah satu indikator kesehatan utama pada kucing dan anjing. Dalam dunia kedokteran hewan, pengukuran suhu rektal (RT) telah lama dianggap sebagai metode standar emas karena akurasi yang tinggi. Namun, prosedur ini sering kali tidak nyaman bagi hewan, menyebabkan stres selama pemeriksaan. Untuk itu, para peneliti terus mencari alternatif yang lebih ramah hewan tetapi tetap akurat, seperti suhu aksila (AT), suhu membran timpani (TMT), dan termometer inframerah non-kontak (NCIT). Pengukuran Suhu Rektal: Standar yang Tidak Nyaman Pengukuran suhu rektal adalah pilihan utama karena memberikan hasil yang andal. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 53% kucing dapat mentoleransi metode ini tanpa menunjukkan tanda-tanda stres. Meski akurat, ketidaknyamanan yang dirasakan oleh hewan membuat RT kurang ideal dalam situasi tertentu, terutama untuk pemeriksaan rutin atau pada hewan yang sangat sensitif (Smith et al., 2015).  Suhu Aksila: Alternatif yang Lebih...

Canine Atopic Dermatitis

Penyakit kulit pada hewan, terutama anjing dan kucing, sering ditemukan, dengan salah satu yang paling umum adalah atopik dermatitis. Atopik dermatitis adalah kondisi hipersensitivitas kulit yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, gangguan sistem imun, faktor lingkungan, dan agen infeksi. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anjing dibandingkan dengan kucing (Gross et al., 2005). Hillier dan Griffin (2001) menyebutkan bahwa prevalensi atopik dermatitis pada anjing bisa mencapai 3-30%. Diagnosis atopik dermatitis pada anjing tidak mudah dilakukan karena gejalanya sangat bervariasi, mirip dengan kondisi dermatitis lainnya. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam tentang etiology, patogenesis, gejala klinis, dan pengelolaan penyakit ini sangat penting, baik untuk kesehatan hewan maupun kenyamanan pemilik hewan.   Materi dan Metode Tulisan ini disusun berdasarkan studi literatur yang mencakup laporan penyakit, buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang re...

Dibalik Manisnya Madu: Ada Lebah yang Tersakiti

Madu telah lama dikenal sebagai salah satu produk alami dengan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari sumber energi alami hingga antioksidan yang kuat. Namun, dibalik manisnya madu yang kita nikmati, ada perjuangan keras dari para lebah yang menghasilkan cairan berharga ini. Lebah madu (Apis mellifera) merupakan makhluk sosial yang sangat penting bagi ekosistem, tidak hanya sebagai penghasil madu tetapi juga sebagai penyerbuk utama bagi banyak tanaman. Sayangnya, keberadaan lebah kini semakin terancam akibat berbagai penyakit yang menyerang mereka, seperti Nosema dan kutu Varroa, yang tidak hanya merugikan koloni lebah tetapi juga dapat menyebabkan kematian pada skala besar. Penyakit Nosema: Musuh dalam Sarang Nosema adalah salah satu penyakit yang sering menyerang koloni lebah. Penyakit ini disebabkan oleh parasit mikrosporidia, yang utamanya adalah Nosema apis dan Nosema ceranae . Parasit ini menginfeksi saluran pencernaan lebah dan menyebabkan gangguan pencernaan yang serius. L...

Di Balik Gelas Susu: Tantangan dan Risiko di Balik Impor Sapi Perah

Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia berencana meningkatkan impor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu nasional yang semakin meningkat. Kebijakan ini muncul sebagai respons terhadap rendahnya produksi susu dalam negeri, yang hanya mampu memenuhi sebagian kecil dari permintaan. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pada tahun 2022 total populasi sapi perah di Indonesia mencapai 592,90 ribu ekor, dengan produksi susu sebesar 926.348 ton. Produksi ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi total konsumsi susu nasional. Untuk mengatasi kekurangan ini, pemerintah, melalui cetak biru persusuan Indonesia, berencana meningkatkan populasi sapi perah menjadi 1,8 juta ekor guna mendongkrak produksi susu nasional. Namun, impor sapi perah ini tidak hanya menghadirkan solusi, tetapi juga risiko dan tantangan yang memerlukan perhatian lebih. Sapi perah yang diimpor diharapakan memiliki potensi genetik dan kualitas susu yang lebih tinggi , sehingga mampu meningkatkan jumlah produksi susu , ya...