Langsung ke konten utama

Kucing Tiga Warna (Calico)

Kucing Tiga Warna (Calico)

Kucing Calico merupakan kucing dengan tiga jenis warna rambut atau bulu. Tiga jenis warna ini umumnya  berupa perpaduan  orange, putih, dan hitam. Terkadang muncul vairasi warna lainya seperti bercak abu-abu atau krem.  Calico hampir seluruhnya betina kecuali dalam kondisi genetik yang langka.

Nama-nama kucing calico diseluruh dunia berbeda-beda. Di provinsi Quebec , Kanada, mereka terkadang disebut chatte d'Espagne (bahasa Prancis untuk 'kucing (betina) Spanyol'). Nama lainnya kucing ini ialah Tricolor cat, Mikeneko (三毛猫) (Jepang), Samsaek goyangi (삼색 고양이) (Korea), dan Lapjeskat (Belanda).

Sama seperti di Indonesia, kucing calico dibeberapa negara dianggap membawa keberuntungan. Seperti di Jerman, kucing calico disebut dengan  "Glückskatze" atau "kucing keberuntungan".  Di Jepang, figur Maneki-neko menggambarkan kucing pembawa keberuntungan. Pelaut Jepang sering membawa kucing calico dikapal mereka untuk melindungi dari kesialan di laut.

Terkait dengan jenis kelamin kucing calico hal ini sangat terkait dengan faktor genetik. 
Kucing calico hampir selalu betina karena lokus gen untuk pewarnaan oranye/non-oranye ada di kromosom X. Seperti yang kita ketahui bahwa cromosom dari hewan betina adalah XX, sedangkan kromosom dari kucing jantan adalah XY. Karena jantan hanya memiliki satu kromosom X, maka tidak memungkinkan pada kondisi normal memiliki dua warna yang berbeda (umumnya orange dan non orange). Tentu kita akan mengabaikan warna putih, karna warna putih dianggap sebagai tanpa warna. Inilah sebabnya kucing calico akan memiliki dua pola warna ditambah dengan putih (orange, hitam, putih. 

Walaupun demikian, pada beberapa kondisi, kucing calico jantan bisa saja ada. Hal ini karena adanya kondisi abnormal dimmana terdapat dua cromosom x dan satu kromosom y pada hewan yang sama (kromosom XXY) atau biasa disebut sindrom Klinefelter. Hal ini sangatlah jarang terjadi. Umumnya pada kondisi ini kondisi kesehatan hewannya akan menjadi buruk sehingga sulit bertahan hingga dewasa atau pun bila bisa bertahan hingga dewasa akan terjadi kemandulan atau tidak subur.

Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Japanese Encephalitis di Indonesia

Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian Timur seperti Jepang, Korea, Siberia, China, Taiwan, Thailand, laos, Kamboja, Vietnam. Philipina, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Banglades, India, Srilangka, dan Nepal. Di Indonesia, kasus JE pertama kali dilaporkan pada tahun 1960 ( Erlanger 2010) . Kasus JE banyak di laporkan di daerah Bali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu et al. 2009 menyebutkan bahwa identifikasi kasus encephalitis dirumah sakit di Bali antara tahun 2001-2004 menemukan 163 kasus encephalitis dan 94 diantranya secara serologis mengarah pada kasus JE. Selain itu , kasus JE pada manusia juga dilaporkan di beberapa daerah yaitu di Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggra Tim...

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...

Mendeteksi Bahaya Tersembunyi: Salmonella spp. pada Telur dan Daging Ayam Lintas Pulau

Salmonelosis merupakan salah satu penyakit zoonotik berbasis makanan ( food-borne disease ) yang paling penting di seluruh dunia. Agen penyebab utamanya, Salmonella spp. , dapat menginfeksi manusia melalui konsumsi produk hewan yang terkontaminasi, terutama telur dan daging ayam. Produk unggas ini dikenal sebagai reservoir utama Salmonella spp. , sehingga menjadi titik kritis dalam upaya pengendalian dan pencegahan penyakit. Penularan Salmonella spp. terjadi sepanjang rantai makanan, mulai dari proses produksi di peternakan, penanganan pasca panen, hingga distribusi, termasuk saat produk dilalulintaskan antar pulau. Ketidakhigienisan selama proses ini meningkatkan risiko kontaminasi, memperbesar peluang penularan kepada konsumen. Dalam sebuah penelitian, dilakukan deteksi Salmonella spp. pada telur ayam konsumsi yang berasal dari empat pengirim berbeda antar pulau. Sebanyak 270 sampel diambil menggunakan metode acak berlapis dan diperiksa dengan metode konvensional. Has...