Langsung ke konten utama

Kisah tanpa awal dan tanpa akhir


Ini adalah sebuah kisah
Kisah tanpa akhir dan tanpa awal
Hampa dan tiada
Terseret aliran waktu
Berjalan dalam kegelapan yang terlalu dalam

Kini ku tak mampu untuk kembali
Kini ku tak mampu untuk berjalan
Kini kutak mampu untuk bergerak

Kusendiri dalam kegelapan sunyi
Menyadari kesakitan ini
Meresapi keresahan ini
Sungguh ku merasa sendiri

Kupahami...  Kusadari
Semua yang aku pikirkan
Semua yang apa aku rasakan
Kesakitan dan kekecewaan

Kusadari diriku adalah mahluk yang takkan jadi sempurna
Ku sadari dirimu adalah mahluk yang selalu jadi sempurna
Kita begitu berbeda

Kau adalah bidadari surga
Aku hanyalah seorang setan neraka
Kita begitu berbeda

Perbedaan selalu menjadi jurang
Perbedaan selalu menjadi alasan
Memisahkan dirimu dan diriku

Menangis dalam senyuman
Hanya itu yang bisa aku lakukan
Melepasmu dengan kebahagiaan

Bila ini membuatmu bahagia
Aku rela
Karena buatku.. bagiku.. adalah bahagiamu
Walaupun sakit dan nestapa yang aku dapatkan

Bersamamu adalah kisahku
Terekam dalam memori otak
Akan selalu teringat
Bahagia... Sedih juga pedih

Ini semua adalah keputusanmu
Kuharap benar maumu
Ku akan benar-benar pergi
Menuju padang yang sunyi

Kuhanya bisa hanrapkan suatu saat nanti
Kau bisa dapatkan hati yang suci
Hati seorang penghuni surga
Bukan penghuni neraka

Mungkin ini adalah karmaku
Mungkin ini adalah salahku
Ku pahami dan kusadari
Karena ini adalah takdirku
Terpuruk dalam ruang yang sunyi
Sendiri... dan selalu sendiri....

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Japanese Encephalitis di Indonesia

Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian Timur seperti Jepang, Korea, Siberia, China, Taiwan, Thailand, laos, Kamboja, Vietnam. Philipina, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Banglades, India, Srilangka, dan Nepal. Di Indonesia, kasus JE pertama kali dilaporkan pada tahun 1960 ( Erlanger 2010) . Kasus JE banyak di laporkan di daerah Bali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu et al. 2009 menyebutkan bahwa identifikasi kasus encephalitis dirumah sakit di Bali antara tahun 2001-2004 menemukan 163 kasus encephalitis dan 94 diantranya secara serologis mengarah pada kasus JE. Selain itu , kasus JE pada manusia juga dilaporkan di beberapa daerah yaitu di Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggra Tim...

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...

Mendeteksi Bahaya Tersembunyi: Salmonella spp. pada Telur dan Daging Ayam Lintas Pulau

Salmonelosis merupakan salah satu penyakit zoonotik berbasis makanan ( food-borne disease ) yang paling penting di seluruh dunia. Agen penyebab utamanya, Salmonella spp. , dapat menginfeksi manusia melalui konsumsi produk hewan yang terkontaminasi, terutama telur dan daging ayam. Produk unggas ini dikenal sebagai reservoir utama Salmonella spp. , sehingga menjadi titik kritis dalam upaya pengendalian dan pencegahan penyakit. Penularan Salmonella spp. terjadi sepanjang rantai makanan, mulai dari proses produksi di peternakan, penanganan pasca panen, hingga distribusi, termasuk saat produk dilalulintaskan antar pulau. Ketidakhigienisan selama proses ini meningkatkan risiko kontaminasi, memperbesar peluang penularan kepada konsumen. Dalam sebuah penelitian, dilakukan deteksi Salmonella spp. pada telur ayam konsumsi yang berasal dari empat pengirim berbeda antar pulau. Sebanyak 270 sampel diambil menggunakan metode acak berlapis dan diperiksa dengan metode konvensional. Has...