Langsung ke konten utama

TIPS MEMILIH DAN MERAWAT KUCING BARU

Kucing merupakan salah satu hewan dengan tingkah laku yang sangat lucu dan menggemaskan. Banyak orang jatuh cinta pada tingkahnya dan tidak ragu dalam memutuskan untuk memelihara kucing baru. Nahh kucing baru tersebut akan menjadi bagian dari keluarga kita dan tentunya akan sangat menyenangkan dan membuat hari-hari anda menjadi lebih berwarna J J J. Sebelum memutuskan itu semua, ada baiknya agar kita mempersiapkan semuanya dengan baik sebelum kita memutuskan untuk merawat seekor kucing. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih dan merawat kucing baru.


Pilihlah Kucing Sesuai Kebutuhan Keluarga Anda.
Hal pertama yang sangat penting untuk dipikirkan sebelum mengadopsi kucing tentunya jenis kucing yang akan anda pelihara, Pilihlah jenis kucing yang sesuai dengan diri anda, karena hal tersebut  akan berpengaruh terhadap perawatan mereka nantinya. Kucing ras seperti kucing anggora, persia, dan maine coon tentunya akan memerlukan perawatan yang lebih ekstra bila dibandingkan dengan kucing lokal karena rambutnya yang panjang dan tebal. Selain itu setiap kucing ras memiliki karakter masing-masing, pelajari dulu karakter tiap kucing sebelum memilih ras mana yang akan di adopsi, karena tiap ras kucing memiliki keunikan karakter yang berbeda-beda.
Tentukan akan mengadopsi kitten atau kucing yang telah dewasa, sesuaikan dengan kebutuhan keluarga anda. Centers for Disease Control dan American Association of Feline Practitioners-Feline Zoonoses Guidlines menyebutkan bahwa risiko penyebaran penyakit zoonotik pada kucing dewasa lebih rendah dibandingkan kitten. Memelihara kucing dewasa lebih baik bagi anda yang memiliki anggota keluarga yang sangat tua, sangat muda, serta individu yang immunocompromised.
Memelihara Kitten merupakan pilihan yang bagus bagi keluarga yang memiliki waktu untuk bersosialisasi dan bermain tepat dan teratur dengan anak kucing yang dipelihara, serta dapat melatih dan membentuk karakter kucing agar berperilaku positif. Sebaiknya umur kucing kitten yang diadopsi sudah memasuki umur 12 minggu atau sekitar 3 bulan dan sudah lepas sapih (sudah tidak menyusui).
Baik kitten maupun kucing dewasa, pilihlah kucing yang tampak sehat. Kucing yang sehat terlihat dari tingkahnya yang aktif, bulu tidak kusam dan berkilau, mata yang terang, dan badan yang tidak terlalu kurus. Khususnya untuk kondisi badan untuk menentukan kucing tersebut kurus atau tidak biasanya dengan maraba bagian dada, bila tulang rusuk sangat teraba dapat dipastikan kucing tersebut kurus. Pastikan juga bahwa kucing yang akan kita adopsi sudah divaksinasi terlebih dahulu (tanda vaksinasi ialah adanya buku vaksin). Cattery yang baik biasanya sudah memvaksinasi terlebih dahulu kucingnya sebelum diadopsikan ke pemilik baru.

Kenalkan Kucing pada Lingkungan Barunya
Ketika pertama kali Anda membawa pulang kucing baru ke rumah, tempatkan dia di ruangan yang telah anda siapkan untuknya. Pastikan ruangan tersebut tertutup dan biarkan dia menjelajahi ruangan tersebut untuk pertama kali. Pada umumnya kucing yang berada pada lingkungan baru akan penasaran dan mengeksplorasi lingkungan baru mereka. Apabila kucing tampak sangat pemalu maka tinggalkan dia dan berikan waktu untuk mengenali lingkungan barunya. Perubahan lingkungan merupakan sesuatu yang menegangkan dan menimbulkan stres untuk kucing, sehingga sering kali akan membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mereka dapat beradaptasi di rumah barunya. Setelah dia mulai merasa nyaman dan aman berada di rumah barunya, mulai kenalkan dia pada seluruh penghuni rumah dengan tidak memaksa kucing tersebut. Berikan waktu agar kucing mau mendekati anda dengan sendirinya, janga pernah menangkapnya dengan cara yang kasar karena akan membuat kucing semakin takut dan stres.
Perawatan kucing di rumah yang penting untuk diperhatikan diantaranya adalah lingkungan yang aman dan nyaman untuk kucing, berikan perhatian yang positif, luangkan waktu untuk bermain, memberinya pelatihan untuk membentuk karakter yang bagus, litter box yang harus selalu dijaga kebersihannya, makanan yang sesuai dengan kebutuhannya baik kualitas maupun kuantitasnya, minuman yang segar dan bersih, mainan seperti bola dan boneka untuk bermain kucing, tempat untuk menggaruk kucing/ scratching sehingga dapat mengekspresikan sifat alamiahnya, dan yang paling penting adalah pemeriksaan kesehatan rutin oleh dokter hewan.
Memberikan teman bermain pada kucing seperti puxxle, kain untuk tempat bersembunyai, dan tempat untuk scratching.

Hubungi Dokter Hewan Anda untuk Memeriksakan Kondisi Kucing Baru Anda
Kucing yang baru anda pelihara sebaiknya diperiksa oleh dokter hewan, segera hubungi dokter hewan anda dan mintalah untuk memeriksa kucing anda. Idealnya kucing yang baru dipelihara memerlukan pemeriksaan dan beberapa treatment dari dokter hewan. Dokter hewan Anda akan melakukan physical examination/ pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi kesehatan kucing baru tersebut. Dokter hewan anda akan memberikan optional untuk melakukan tes Toxoplasma, dan beberapa tindakan medis berupa pemberian obat anticacing maupun vaksinasi yang akan diberikan sesuai umur kucing yang anda periksakan. Selain itu, Anda juga dapat mengkonsultasikan pada dokter hewan anda terkait cara pemeliharaan kucing yang baik dan benar, nutrisi yang akan diberikan, dan program kesehatan kucing anda selanjutnya.

Sumber Acuan:
1.             Review from Feline Behavior Guidlines from the American Association of Feline Practitioners
2.             Centers for Disease Control-Feline zoonoses Guidlines

Komentar


  1. Admin numpang promo ya.. :)
    cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
    banyak kejutan menanti para temen sekalian
    cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
    ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
    F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
    Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
    F4ns Bett1ng

    "JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM

    DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Distemper pada Anjing

Canine Distemper merupakan   salah satu penyakit penting pada anjing yang dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi . Tingkat kematian akibat Canine distemper pada anjing menempati urutan kedua setelah rabies (Deem et al . 2000).   Canine distemper disebabkan oleh adanya infeksi Canine distemper virus dari genus Morbillivirus dan famili Paramyxoviridae. Gejala klinik yang ditimbulkan sangat bervariasi. Gejala klinis yang timbul akibat infeksi virus distemper dapat beragam, tergantung organ yang diserang. Virus distemper umumnya dapat menyerang beberapa sistem organ seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem saraf dan kulit.   Infeksi canine distemper virus menyebabkan adanya lesio khas pada kulit yaitu Footpad Hyperkeratosis yang biasa disebut dengan Hard Pad Disease   ( Koutinas et al. 2004).   Gambar 1. Anak Anjing (Dokumentasi Pribadi) Canine distemper pertama kali di isolasi oleh Carre pada tahun 1905. Penyakit ini tersebar diseluruh belahan dunia. Di ind

Kasus Displasia Abomasum pada Sapi

Displasia Abomasum (DA) merupakan suatu kondisi dimana terjadi perpindahan abomasum dari lokasi yang sebenarnya.  Umumnya kasus DA banyak terjadi pada sapi perah ( Friesian Holstein ) yang memiliki produksi susu yang tinggi. Kasus ini biasanya terjadi pada akhir masa kebuntingan berkisar 2 minggu sebelum kelahiran (2 minggu prepartus ) dan pada awal masa laktasi yaitu sekitar 8 minggu setelah kelahiran (8 minggu post partus). Selain sapi, kasus DA juga dapat terjadi pada jenis ruminansia lainya, walaupun kasus pada rumininasia lainnya jarang terjadi.

Abses pada sapi

Sapi perah Abses merupakan salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada sapi perah. Kondisi abses banyak terjadi pada peternakan sapi perah yang memiliki tingkat sanitasi kandang yang rendah. Abses merupakan kumpulan nanah (netrofil yang mati) yang berada dalam kavitas jaringan tubuh yang biasanya pada daerah kulit dan menimbulkan luka yang cukup serius karena infeksi dari bakteri pembusuk . Abses itu sendiri merupakan reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebar nya benda asing di tubuh. Pada abses terdapat nanah yang terlokalisasi dan dikelilingi oleh jaringan yang meradang . Gejala khas abses adalah peradangan, merah, hangat, bengkak, sakit, bila abses membesar biasanya diikuti gejala demam, selain itu bila ditekan terasa adanya terowongan (Boden 2005).