Langsung ke konten utama

Tahukah Jenis Anjing Paling Cerdas?

Teman-teman Tau Gak Sih, Jenis anjing tercerdas di Dunia? Yuk kita simak artikel berikut.
Siapa tau anjing kesayangan teman-teman semua termasuk dalam anjing tercerdas di dunia.

Anjing merupakan hewan karnivora yang telah menjadi sahabat manusia dalam kurun waktu yang cukup lama. Diperkirakan anjing didomestikasi dari serigala lebih dari 15.000 tahun yang lalu.

Anjing dianggap sebagai hewan yang cukup cerdas karena memiliki kemampuan memori tingkat lanjut, dan mampu membaca dan bereaksi dengan tepat terhadap bahasa tubuh manusia seperti memberi isyarat dan menunjuk, dan memahami perintah suara manusia. Saat ini fungsi anjing sangat beragam mulai dari hanya menjadi teman manusia, sebagai anjing pengembala, anjing pelacak, hingga tugas sebagai anjing pemandu tuna netra. Tentu hal-hal ini menunjukkan bahwa Anjing adalah hewan yang sangatlah cerdas. Lalu anjing apa yang tercatat paling cerdas?

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Stanley Coren (profesor psikologi anjing di University of British Columbia) tentang kecerdasan anjing. Terdapat tiga aspek dalam menilai tingkat kecerdasan seekor anjing yaitu kecerdasan naluriah , kecerdasan adaptif , dan kecerdasan kerja dan kepatuhan.  

Kecerdasan naluriah mengacu pada kemampuan anjing untuk melakukan tugas- seperti menggembala, mengarahkan, menarik perhatian, atau kemampuan menjaga. Kecerdasan adaptif mengacu pada kemampuan anjing untuk memecahkan masalah sendiri. Sedangkan, Kecerdasan kerja dan kepatuhan mengacu pada kemampuan anjing untuk belajar dari manusia. 

Dari penilian ketiga aspek ini maka ditemukan 10 ekor Anjing yang memiliki tingkat kecerdasan diatas anjing lain yaitu

1. Border Colie
2. Poodle
3. German Shepherd
4. Golden Retriver
5. Doberman Pinscher
6. Shetland Shepdog
7. Labrador Retriver
8. Papilon
9. Rotweiler
10. Australian Cattle Dog

Jadi menurut penelitian ini anjing tercerdas ialah Jenis Anjing Border Colie.

Semoga Bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...

Cacingan Pada Hewan Kesayangan (Anjing dan Kucing)

Tau gak ?? kalau hewan kesayangan anda bisa terkena C acingan ?  dan parahnya lagi.. cacingan pada hewan kesayangan anda bisa menular kemanusia...  Biar lebih paham dan lebih jelas, ayo kita bahas cacingan pada hewan kesayangan ini secara lebih mendalam Cacingan atau helminthiasis, merupakan persoalan penting yang banyak diremehkan oleh pemilik hewan. Padahal kondisi cacingan dapat menyebabkan efek yang sangat merugikan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Lebih parahnya lagi ternyata ada beberapa jenis cacing yang bersifat zoonotik artinya dapat menular dari hewan ke manusia. Selain karena berbahaya, penyakit cacingan juga ternyata merupakan salah satu penyakit yang sangat sering ditemukan pada hewan. Laporan dari Suratma et al . pada tahun 2016 menunjukkan bahwa tingkat kejadian kecacingan pada kucing di daerah Badung, Bali mencapai 90,97 %. Lebih spesifik lagi pernah dilaporkan jumlah pasien anjing di Rumah Sakit Hewan Jakarta yang terinfeksi cacing Ancylostoma sp...

Japanese Encephalitis di Indonesia

Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian Timur seperti Jepang, Korea, Siberia, China, Taiwan, Thailand, laos, Kamboja, Vietnam. Philipina, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Banglades, India, Srilangka, dan Nepal. Di Indonesia, kasus JE pertama kali dilaporkan pada tahun 1960 ( Erlanger 2010) . Kasus JE banyak di laporkan di daerah Bali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu et al. 2009 menyebutkan bahwa identifikasi kasus encephalitis dirumah sakit di Bali antara tahun 2001-2004 menemukan 163 kasus encephalitis dan 94 diantranya secara serologis mengarah pada kasus JE. Selain itu , kasus JE pada manusia juga dilaporkan di beberapa daerah yaitu di Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggra Tim...