Langsung ke konten utama

Kuda Laut? Ayah dan Suami yang baik


Siapa yang tidak kenal dengan kuda laut? Hewan laut ini sangatlah terkenal karena keunikan dari bentuk tubuhnya. Umumnya kuda laut memiliki ukuran yang  bervariasi dari sekitar 5 cm – 36 cm tergantung jenisnya. Kepala kuda laut terletak membentuk sudut siku-siku dengan tubuhnya. Bentuk badan dan kepala dari hewan ini menyerupai bentuk kepala dari Kuda, hal inilah yang menyebabkan hewan ini disebut sebagai kuda yang ada laut. Bentuk ekor mereka biasanya melingkar pada bagian ujungnya, fungsi ujung yang melingkar ini ialah untuk dapat berpegangan pada bagian karang. 

Kuda laut memiliki lapisan kulit yang cukup keras, yang berfungsi sebagai pelindung dari hewan pemangsa. Lapiasan kulit yang keras ini, menyebabkan kuda laut terlihat seperti sedang menggunakan pakaian perang. Bagian kulit kuda laut juga dihiasi oleh warna yang beraneka ragam (Kuning, Merah, Coklat, atau Hitam). Warna yang cukup beragam dari kuda laut dipengaruhi oleh jumlah sinar matahari yang mereka terima atau tergantung keadaan tubuhnya.

Selain memiliki keunikan dari bentuk tubuhnya, kuda laut memiliki beragam macam keunikan lainya. Hewan ini sebenarnya merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di laut dari genus Hippocampus dan famili Syngnathidae dan memiliki lebih dari 50 jenis spesies.  Untuk berenang, kuda laut memiliki posisi yang berbeda dengan ikan lainya, hewan ini berenang dalam posisi berdiri. Dalam penunjang kemampuan berenang tersebut kuda laut dilengkapi sirip dorsal yang terletak pada bagian bawah dan sirip pectoral yang terletak pada bagian kepala, di dekat insang.

Kemampuan berenang yang unik dari kuda laut ini juga disebabkan oleh adanya sistem khusus berupa kantung renang. Pergerakan kuda laut naik dan turun dilakukan dengan cara mengubah isi udara dalam kantung renangnya. Sistem kantung renang ini cukup sensitive, kadar udara yang masuk dan keluar dari kantung renang harus sesuai dengan kebutuhan. Bila berlebihan atau kekurangan maka akan menyebabkan ketidakseimbangn dan menyebabkan kuda laut tenggelam.

Walaupun memiliki kemampuan berenang naik dan turun, namun kuda laut tidak mampu untuk menggerakkan kepalanya kearah kiri atau kanan. Untuk memastikan keadaan sekeliling termasuk arah samping, kuda laut memiliki mata yang khusus yang dapat mengawasi keadaan sekeliling. Mata kuda laut dapat bergerak bebas, mata ini biasanya berputar-putar untuk mengawasi keadan skilling temasuk pengawasan dari pemangsa.

Keunikan yang paling menonjol dari kuda laut ialah kemampuan hamil pada kuda laut jantan.  Proses kehamilan kuda laut jantan didukung oleh adanya kantung pada perut kuda laut. Ukuran kantung ini cukup besar untuk menyimpan sel telur betina.  Pada proses pembuahan, kuda laut betina akan mengeluarkan sel-sel telurnya, sel telur ini kemudian akan dimasukkan kedalam kantung di kuda laut jantan melalui celah dibagian dasar perutnya. Setelah masuk, sel-sel telur itu kemudian akan dibuahi oleh jantan. Lapisan dalam kantung perut menjadi seperti spons dan dipenuhi dengan pembuluh darah, yang penting untuk memberi makan telur. Kuda laut jantan akan menjaga telur yang telah dibuahi tersebut antara 10 hari hingga 6 minggu hingga telur menetas.

Anak-anak yang dilahirkan oleh kuda laut jantan akan langsung dapat berenang seperti jenis ikan lainya. Bahkan anak kuda laut yang baru lahir langsung dapat mencari makan. Jumlah anak yang dilahirkan (ditetaskan) oleh kuda laut jantan cukup bergaman, tergantung dari spesies dari kuda laut tersebut. Jumlah anak yang dihasilkan berkisar antara 50 – 1000 ekor. Setelah melahirkan anakanya, kuda laut jantan dapat kembali memulai kembali proses perkawinannya dengan betina.

Kuda laut juga merupakan salah satu jenis hewan yang memiliki sifat monogamy. Sifat monogamy ini menyebabkan kuda laut hanya memiliki satu pasangan saja untuk seumur hidupnya. Hal ini menunjukan bahwa kuda laut merupakan seorang pasangan yang sangat setia.

Itulah berbagai keunikan dari kuda laut. Hewan yang mampu menjadi ayah yang baik serta suami yang setia dan pengertian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Distemper pada Anjing

Canine Distemper merupakan   salah satu penyakit penting pada anjing yang dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi . Tingkat kematian akibat Canine distemper pada anjing menempati urutan kedua setelah rabies (Deem et al . 2000).   Canine distemper disebabkan oleh adanya infeksi Canine distemper virus dari genus Morbillivirus dan famili Paramyxoviridae. Gejala klinik yang ditimbulkan sangat bervariasi. Gejala klinis yang timbul akibat infeksi virus distemper dapat beragam, tergantung organ yang diserang. Virus distemper umumnya dapat menyerang beberapa sistem organ seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem saraf dan kulit.   Infeksi canine distemper virus menyebabkan adanya lesio khas pada kulit yaitu Footpad Hyperkeratosis yang biasa disebut dengan Hard Pad Disease   ( Koutinas et al. 2004).   Gambar 1. Anak Anjing (Dokumentasi Pribadi) Canine distemper pertama kali di isolasi oleh Carre pada tahun 1905. Penyakit ini tersebar di...

Kasus Displasia Abomasum pada Sapi

Displasia Abomasum (DA) merupakan suatu kondisi dimana terjadi perpindahan abomasum dari lokasi yang sebenarnya.  Umumnya kasus DA banyak terjadi pada sapi perah ( Friesian Holstein ) yang memiliki produksi susu yang tinggi. Kasus ini biasanya terjadi pada akhir masa kebuntingan berkisar 2 minggu sebelum kelahiran (2 minggu prepartus ) dan pada awal masa laktasi yaitu sekitar 8 minggu setelah kelahiran (8 minggu post partus). Selain sapi, kasus DA juga dapat terjadi pada jenis ruminansia lainya, walaupun kasus pada rumininasia lainnya jarang terjadi.

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...