Langsung ke konten utama

Minal Aidin Wal Faizin dari kampus IPB

Hupzzz....... gak kerasa udah satu minggu kita lewatin suasan lebaran...

Hmmm... tapiiiiiii belum lewat kan kalo masih maaf-maafan......

Buat teman-temanq semua.. ade2... kakak2.. pokoknya semua yang pernah aku kenal sungguh aku minta maaf dari hati yang paling dalam.... maaf kalo kamren gak sempat balas sms ucapan lebaran mungkin karena terlalu terlarut dalam kesedihan yang mendalam jadiii.. ya gitu dah.. heeee

Sedikit cerita lebaran dari Kampus tak bertuan karena mahasiswanya pada mudik lebaran....

Lebaran dikampus IPB sungguh terasa ... Terasa berjuta rasanya (iklaaaannnnn)

Bara yang biasanya rame luar biasanya berubah jadi jalan sepi yang sepinya juga jadi luar biasa...
Bara yang biasa rame dengan penjual berubah jadi jalan yang gak ada penjual.....

Wuis...... tapi itu semua berjuta rasanya...
Orang-orang yang selalu mudik pas lebaran gak akan pernah ngerasain lebaran dengan rasa seperti itu....

Ketika yang lain dekat dengan keluarga...... Mahasiswa yang yang gak mudik lebaran dengan setia menjaga kampus dengan aman sentosa

Shalad Idul Fitri di lapangan GWW.. trus makan Mi rebus di hari lebaran...  Takkan pernah terlupakan... huaaaaa.....



 Shalat Idul Fitri di Lapangan GWW


Sooooo.... buat sekarang lewat tulisan ini.. lewat kata2 ini meskipun sudah terlambat dan sangat terlambat... saya pengen minta maaf   semuanya... Semuanya.. saya sadar saya hanyalah manusia biasa yang apa adanya sering salah dan jarang benar... Maaf dan maaf buat semuanya...    Viva Veteriner

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Japanese Encephalitis di Indonesia

Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian Timur seperti Jepang, Korea, Siberia, China, Taiwan, Thailand, laos, Kamboja, Vietnam. Philipina, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Banglades, India, Srilangka, dan Nepal. Di Indonesia, kasus JE pertama kali dilaporkan pada tahun 1960 ( Erlanger 2010) . Kasus JE banyak di laporkan di daerah Bali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu et al. 2009 menyebutkan bahwa identifikasi kasus encephalitis dirumah sakit di Bali antara tahun 2001-2004 menemukan 163 kasus encephalitis dan 94 diantranya secara serologis mengarah pada kasus JE. Selain itu , kasus JE pada manusia juga dilaporkan di beberapa daerah yaitu di Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggra Tim...

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...

Mendeteksi Bahaya Tersembunyi: Salmonella spp. pada Telur dan Daging Ayam Lintas Pulau

Salmonelosis merupakan salah satu penyakit zoonotik berbasis makanan ( food-borne disease ) yang paling penting di seluruh dunia. Agen penyebab utamanya, Salmonella spp. , dapat menginfeksi manusia melalui konsumsi produk hewan yang terkontaminasi, terutama telur dan daging ayam. Produk unggas ini dikenal sebagai reservoir utama Salmonella spp. , sehingga menjadi titik kritis dalam upaya pengendalian dan pencegahan penyakit. Penularan Salmonella spp. terjadi sepanjang rantai makanan, mulai dari proses produksi di peternakan, penanganan pasca panen, hingga distribusi, termasuk saat produk dilalulintaskan antar pulau. Ketidakhigienisan selama proses ini meningkatkan risiko kontaminasi, memperbesar peluang penularan kepada konsumen. Dalam sebuah penelitian, dilakukan deteksi Salmonella spp. pada telur ayam konsumsi yang berasal dari empat pengirim berbeda antar pulau. Sebanyak 270 sampel diambil menggunakan metode acak berlapis dan diperiksa dengan metode konvensional. Has...